Klasifikasi:
Kingdom:Plantae
Ordo: Fabales
Family: Fabaceae
Genus: Abrus
Species:A. precatorius
Deskripsi:
Abrus precatorius biasa disebut Saga rambat, Saga telik, atau Saga areuy (Abrus precatorius) adalah tanaman yang sangat invasif di daerah beriklim hangat sampai daerah
tropis, sehingga membuatnya menjadi distribusi pantropis yang efektif. Tanaman ini telah banyak diperkenalkan oleh manusia, dan bibit berwarna cerah dan dikuliti telah disebarkan oleh burung. Pada akhir abad ke-20, telah diproklamirkan sebagai gulma invasif di banyak daerah termasuk beberapa di Belize , Kepulauan Karibia , Hawaii, Polinesia dan sebagian daratan Amerika Serikat . Di Florida pada khususnya, tanaman tersebut telah menyerang pinelands dan tempat tidur gantung yang tidak terganggu, termasuk batuan pinus yang rentan. Kacang rosario, atau Abrus precatorius, memiliki biji yang sangat cantik. Dua pertiga benih berwarna merah, dan yang ketiga berwarna hitam.
tropis, sehingga membuatnya menjadi distribusi pantropis yang efektif. Tanaman ini telah banyak diperkenalkan oleh manusia, dan bibit berwarna cerah dan dikuliti telah disebarkan oleh burung. Pada akhir abad ke-20, telah diproklamirkan sebagai gulma invasif di banyak daerah termasuk beberapa di Belize , Kepulauan Karibia , Hawaii, Polinesia dan sebagian daratan Amerika Serikat . Di Florida pada khususnya, tanaman tersebut telah menyerang pinelands dan tempat tidur gantung yang tidak terganggu, termasuk batuan pinus yang rentan. Kacang rosario, atau Abrus precatorius, memiliki biji yang sangat cantik. Dua pertiga benih berwarna merah, dan yang ketiga berwarna hitam.
Kandungan Racun:
Tanaman ini beracun karena adanya abrin(Abrin adalah racun toxalbumin yang sangat toksik) . Jika tertelan benih tunggal,dan dikunyah dengan baik, bisa berakibat fatal bagi orang dewasa dan anak-anak. Gejala keracunan meliputi mual, muntah, kejang, gagal hati, dan kematian, biasanya setelah beberapa hari.
Kegunaan:
Benih Abrus precatorius banyak dihargai dalam perhiasan asli karena pewarnaannya yang cerah. Di beberapa kalangan daunnya dimanfaatkan untuk meredakan batuk. Beberapa tangkai daun segar di rendam dalam air mendidih, setelah dingin airnya disaring dan diminum. Untuk memberikan rasa bisa ditambah gula aren secukupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar